Administrasi Desa



Demografi
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2014, jumlah penduduk Desa Candijati adalah terdiri dari 1.829 KK, dengan jumlah total  6.898 jiwa, dengan rincian 3.441 laki-laki dan 3.457 perempuan sebagaimana tertera dalam Tabel 4.
Tabel 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
Usia
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Prosentase
1
0-4
108
206
314 orang
4,55 %
2
5-9
213
217
430 orang
6,23 %
3
10-14
315
271
586 orang
8,5 %
4
15-19
298
286
584 orang
8,47 %
5
20-24
177
202
379 orang
5,49 %
6
25-29
294
280
574 orang
8,32 %
7
30-34
344
217
561 orang
8,13 %
8
35-39
303
305
608 orang
8,81 %
9
40-44
270
294
564 orang
8,18 %
10
45-49
346
341
687 orang
9,96 %
11
50-54
327
286
613 orang
8,89 %
12
55-58
271
283
554 orang
8,03 %
13
>59
145
269
414 orang
6,00 %
   Jumlah Total
3.441
3.457
6898 orang
100,00%
   Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Candijati sekitar 3.337 atau hampir 48,9 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Candijati termasuk tinggi. Dari jumlah 1.812 KK di atas, sejumlah 782 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 361 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 215 KK  tercatat Keluarga Sejahtera II; 106 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 100 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih/kurang 43,16 % KK Desa Candijati adalah keluarga miskin.
Secara geografis Desa Candijati terletak pada posisi ....°....'-....°....' Lintang Selatan dan .....°....'-.....°....' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 150 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Jember tahun 2009, selama tahun 2009 curah hujan di Desa Candijati rata-rata mencapai 2700 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan September hingga mencapai Januari mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2000-2008.
Secara administratif, Desa Candijati terletak di wilayah Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kamal Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Di sisi Selatan berbatasan dengan Arjasa dan Biting Kecamatan Arjasa, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
Jarak tempuh Desa Candijati ke ibu kota kecamatan adalah 1,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 20 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 25 menit.     


1.3   Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Candijati dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat

No
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
78
1,13 %
2
Usia Pra-Sekolah
307
4,45 %
3
Tidak Tamat SD
528
7,65 %
4
Tamat Sekolah SD
2.762
40,04 %
5
Tamat Sekolah SMP
1.924
27,89 %
6
Tamat Sekolah SMA
974
14,12 %
7
Tamat Sekolah PT/ Akademi
325
4,71 %
       Jumlah Total
6.898
100 %
Dari  data di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Candijati hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Candijati, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Candijati baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Candijati yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Candijati bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang. 
1.4 Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat  Desa Candijati secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 3 orang, tuna wicara 9 orang, tuna rungu 11 orang, tuna netra 4 orang, dan lumpuh 6 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Candijati.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2014 di Desa Candijati berjumlah 2.031 pasangan usia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 184 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Puskesmas di Desa Candijati maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir. Dari 47 kasus bayi lahir pada tahun 2014, hanya 1 bayi yang tidak tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 184 balita di tahun 2014, masih terdapat 0 balita bergizi buruk, 8 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Candijati ke depan lebih baik.   
1.5  Keadaan Sosial
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Candijati, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pimilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Candijati, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Candijati pada tahun 2013. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 80%. Tercatat ada empat kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Candijati seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Juli 2014 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Presiden dan wakil Presiden secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 78% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Candijati.dan pada bulan Juli 2014 pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung dengan tingkap partisipasi 78% dari jumlah 3.686 daftar pemilih tetap.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Candijati mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Candijati mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Candijati kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Candijati dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Candijati. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Candijati tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Candijati isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.
Catatan : Pendidikan & kesehatan termaktub dalam Keadaan sosial
1.6  Keadaan Ekonomi
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Candijati Rp.25.000,- Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa .Candijati dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 2.145 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 530 orang, yang bekerja di sektor industri 356 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 280 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 3.311 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tabel 6
Mata Pencaharian dan Jumlahnya
     
No
Mata Pencaharian
Jumlah
Prosentase

1
Pertanian
2.145 orang
64,78%

2
Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan
2. Jasa Perdagangan 
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Ketrampilan
5. Jasa lainnya

237 orang
146 orang
87 orang
45 orang
15 orang

7,16 %
4,41 %
2,63 %
1,36 %
0,45 %

3
 Sektor Industri
356 orang
10,75 %

4
Sektor lain
280 orang
8,46 %

Jumlah
3.311 orang
100 %

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Candijati masih cukup banyak. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah 529 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 3.311 orang.
Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Candijati.
2.  KONDISI PEMERINTAHAN DESA

2.1 PEMBAGIAN WILAYAH DESA
Wilayah Desa Candijati terdiri dari 4 (empat) Dusun yaitu : Dusun Bataan I, Dusun Krajan Barat II, Dusun Krajan Timur III,Dusun Sumberjati IV, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Candijati, dari 4 (empat) dusun tersebut terbagi menjadi 9 (sembilan) Rukun Warga (RW) dan 35 (tiga puluh lima) Rukun Tetangga (RT).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aq mau berkomentar bilamana yg kasi komentar ama aq bermakna dan berfaedah bagi kita semua, bila tidak bermakna lebih baik diam...........